Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu PT.Sosro
Definisi komunikasi
Definisi Komunikasi Pemasaran : Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen – langsung atau tidak
langsung – tentang produk dan merek yang meraka jual.
Fungsi Komunikasi Pemasaran
Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk
digunakan oleh orang seperti apa, dan dimana serta kapan.
Konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang dipertahankan
perusahaan dan merek.
Dan konsumen dapat diberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau Penggunaan Komunikasi Pemasaran dan Ekuitas Merek
Bauran Pemasaran terdiri atas 6 cara komunikasi utama, yaitu :
Iklan : setiap bentuk persentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa promosi gagasan,barang,atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan
Promosi Penjualan : Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong
orang mencoba atau membeli produk atau jasa.
Acara khusus dan Pengalaman : perusahaan mensponsori kegiatan dan program-
program yang dirancang untuk menciptakan interakti setiap hari atau interaksi
yang berkaitan dengan merek.
Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan : Berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
Pemasaran Langsung : Penggunaan surat,telepon, faximili, email,atau internet
untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Penjualan Pribadi : Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli
dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.
Ekuitas merek (David A. Aaker - 2000) : Serangkaian asset dan kewajiban merek yang
terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya yang menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan/atau pelanggan
perusahaan tersebut.
terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbolnya yang menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan/atau pelanggan
perusahaan tersebut.
Babak baru komunikasi Sosro dimulai lagi tahun 1994, tepat menyongsong 20 tahun kelahiran Sosro. Setelah lama fakum, ia kembali menghubungi Matari, agensi pertama yang sudah dikenalnya. Ketika datang ke biro iklan itu, objektif Sosro ada dua. Pertama, mengganti nama generik Botol menjadi Sosro. Nama Sosro dipatenkan sebagai merek induk, sekaligus sebagai merek penguat (umbrella brand).
Ada perubahan peta pasar minuman teh botol di tahun 1995-1996. Pada saat itu lahir Tekita dari produk PT Pepsi-Cola dan Grup Salim. Kehadirannya cukup mengguncangkan karena didukung oleh perusahaan besar, punya diferensiasi kuat -- isi 300 ml, sementara Teh Botol Sosro cuma 220 ml, serta punya modal besar. Diakui atau tidak, kehadiran Tekita pasti bertujuan menggerogoti Teh Botol Sosro yang sudah menguasai 70% lebih pangsa pasar minuman teh dalam botol. Rupanya Sosro punya cara “berbeda” menjawab tantangan pasar. Ia tidak mengutak-atik Teh Botol Sosro yang dianggap sudah bagus dan aman di pasar. Yang dilakukannya adalah membuat merek baru: S-tee yang kemasan botolnya lebih besar, seperti halnya Tekita.
Para pelaku pasar sudah jamak menyampaikan informasi produk dan berupaya membujuk konsumen agar mau membeli produk. Pada hakekatnya, komunikasi pemasaran mengandalkan stimuli lingkungan yang sengaja dirancang untuk mempengaruhi kognisi, sikap dan perilaku konsumen. Bagi pemasaran modern, instrumen utama komunikasi pemasar(produsen) mestinya tidak terbatas pada iklan (advertising) , promosi penjualan , personal selling , dan publisitas (Marketing-PR) saja, namun juga termasuk sponsorship, komunikasi dalam-toko, pemasaran langsung, dan trade shows (pameran dagang) serta pameran niaga. Kombinasi instrumen membentuk bauran komunikasi pemasaran (marketing-communication mix). Hampir semua produk dan merek sukses perlu komunikasi pemasaran guna menciptakan keunggulan diferensial yang langgeng atas pesaingnya. Dengan kampanye komunikasi, pemasaran menginformasikan atribut produk, harga dan lokasi tersedianya produk. Informasi ini menghemat waktu maupun uang konsumen yaitu dengan mengurangi biaya pencarian mereka.
Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu Yang Dilakukan Oleh PT.Sosro :1.Iklan (Advertising)
Iklan adalah penyajian informasi non-personal tentang produk, merek, perusahaan atau gerai yang didanai oleh sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan sikap konsumen terhadap produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan, iklan bisa dianggap manajemen citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra serta makna-makna di hati konsumen. Iklan biasanya disampaikan lewat televisi, radio, media cetak, billboard (papan iklan), signboard (papan merek), atau media lain seperti balon udara, T-shirt, internet dll. Meski konsumen umumnya menerima eksposur ratusan iklan tiap harinya, namun mayoritas pesan ini kurang begitu diperhatikan dan dipahami. Maka, tantangan pemasaran adalah bagimana menata pesan-pesan iklan dan menyeleksi media sehingga mengekpos sebanyak mungkin konsumen, memancing perhatiannya dan mampu mendorong proses pemahaman dan perubahan sikap ke arah yang dikehendaki oleh produsen.
Promosi penjualan adalah bujukan langsung pada konsumen untuk membeli suatu produk. Promosi bisa dilakukan melalui program diskon ataupun menawarkan nilai-tambah (premi) bila konsumen mau membeli produk. Walaupun iklan televisi bisa jadi lebih glamor, namun lebih banyak dana pemasar(produsen) justru dialokasikan buat berbagai bentuk promosi. Promosi bisa juga didefinisikan sebagai peningkatan rasio nilai-harga yang bertujuan mendongkrak penjualan. Aspek kunci promosi ialah menggerakkan produk saat ini juga, tidak menunggu besok. Kebanyakan promosi penjualan bertujuan merubah perilaku pembelian jangka pendek. Pengecualiannya ialah promosi tematik, dimana premi diberikan cuma-cuma, walaupun tidak ada produk yang dibeli, misalnya hadiah-hadiah kecil yang dibagikan kepada konsumen berupa tas kecil canti ataupun yang lainnya.
3.Personal Selling (Penjualan Personal)
Personal selling mencakup interaksi-interaksi langsung antara wiraniaga dan calon pembeli. Personal selling bisa jadi metode komunikasi paling efektif, Walaupun di negara-negara Barat khususnya dianggap relatif lebih mahal. Berkat komunikasi dua-arah, keterlibatan situasi konsumen cenderung menjadi meningkat cukup tinggi dan wiraniaga bisa mengubah-ubah presentasi penjualan agar mampu mempengaruhi konsumen secara efektif. Produk tertentu amat mengandalkan promosi melalui personal selling. Asuransi jiwa, mobil, sistem komputer dan konsultasi manajemen adalah sedikit dari contohnya yang ada. Namun, lantaran biaya penjualan tatap muka yang makin meningkat (secara langsung dengan konsumen), personal selling melalui telepon, yang disebut telemarketing menjadi makin populer.
4.Humas (Hubungan dengan masyarakat) atau Publisitas
Publisitas mencakup berbagai bentuk komunikasi tan-bayar guna meningkatkan citra perusahaan, produk atau merek. Sebagai contoh, artikel liputan khusus koran Kompas yang membandingkan sejumlah merek laptop memberi informasi produk yang berguna bagi konsumen, tanpa pelaku pasar komputer mengeluarkan uang. Begitu pula, liputan produk serta merek-merek baru, komparasi merek-merek di majalah bisnis, koran atau internet, atau talk-show di radio atau televisi memberi informasi produk pada konsumen.
Marketing-PR merupakan instrumen yang diciptakan agar mampu menjaga kontak dengan para jurnalis dan pembentuk opini lainnya guna mendorong penjualan. Hanya saja ada resikonya, publisitas gratis bisa menjadi positif atau negatif. Jenis publisitas lain yang diselenggarakan lewat Marketing-PR ialah lomba tematik atau acara-acara lain seputar merek tersebut misalnya ketika Sosro mensposori acara futsal antar perguruan tinggi se-jabotabek yang belum lama ini diadakan diakademi wahana mandiri (AWM) . Publisitas mungkin bisa lebih efektif dibandingkan iklan, lantaran konsumen tidak merasa perlu menyaring pesan lagi. Lebih efektif dalam arti publisitas mungkin lebih dipercaya, karena tidak dipaparkan melalui organisasi pemasaran. Publisitas, meski demikian, sulit dikelola. Pemasar(produsen) kadang menyelenggarakan “media events” dengan harapan bisa mendorong publisitas gratis. Mereka berharap bahwa media akan melaporkan even-even tersebut dan mungkin sekalian memuat gambar produk. Namun, perusahaan hanya punya kontrol yang lemah atas publisitas yang akan muncul.
Pemasar(produsen) dapat memilih di antara berbagai strategi komunikasi pemasaran. Mereka yang smart akan mengkombinasikan berbagai instrumen tersebut dalam suatu strategi yang disebut Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications).
Komentar
Posting Komentar